Tanaman obat keluarga atau disingkat TOGA adalah tanaman yang ditanam di pekarangan rumah dan bisa dimanfaatkan sebagai obat. Ribuan tahun yang lalu, telah ditemukan berbagai jenis tanaman yang digunakan sebagai bahan dalam meramu obat tradisional.
Jika pengobatan sudah Anda lakukan namun tidak berhasil, cobalah penyembuhan dengan pengobatan herbal dari tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Meski tahap penyembuhannya memerlukan kesabaran, namun khasiatnya sudah terbukti. Nah, kini Anda tidak perlu repot lagi jika ingin mencari obat untuk mengobati sakit, apalagi jika itu hanya luka ringan.
Yuk, kenali tanaman obat ini agar Anda tidak menyia-nyiakan manfaatnya. Berikut jenis-jenis tanaman obat lengkap beserta gambar, khasiat, kandungan, dan cara meramunya:
1. Adam Hawa (Tradescantia spathacea)

Tanaman obat Adam Hawa atau dijuluki pula dengan nama nanas kerang. Tanaman ini memiliki daun yang tumbuh berpusar (roset) di permukaan tanah (mirip tanaman nanas, hanya saja yang ini tidak berbuah.
Khasiat: Menyembuhkan rematik, pendarahan, penyakit bronkhitis, batuk darah, disentri, sembelit, anemia, luka-luka, dan bengkak.
Kandungan: Carboxyrnethykellulose, dimethylsuffoxide, acetylaminotfluorene, dimethylsuffoxide, aqueous crude extract, zat 2-AAF dan banyak lagi senyawa lainnya yang bermanfaat untuk tubuh.
Cara membuat ramuan tanaman Adam Hawa:
- Untuk luka luar: Tumbuklah daun adam hawa hingga halus kemudian oleskan pada bagian tubuh yang terdapat luka memar. Sifat antiinflamasi yang terdapat di dalamnya mampu mempercepat penyembuhan luka memar.
- Rebus daun adam hawa yang telah dibersihkan dalam air bersih. Lalu minum air hasil rebusan tadi secara rutin hingga sembuh total.
2. Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Adas / fennel adalah salah satu komponen utama dalam pembuatan minyak telon. Selain dimanfaatlan sebagai bumbu masakan, adas juga memiliki banyak khasiat dalam mengobati beberapa macam penyakit. Tanaman ini menghasilkan bunga berwaran kuning yang muncul dari ujung batangnya.
Khasiat: mengurangi rasa nyeri pada saat menstruasi, memperlancar ASI, bahan campuran minyak telon untuk menjaga kehangatan tubuh bayi, dan meningkatkan cita rasa dalam masakan.
Kandungan: Fenkon, Anetol, minyak atsiri, stigmasterin (serposterin), bergapten, dan lain-lain.
Cara Membuat Ramuan Adas: Buah adas kering ditumbuk hingga halus, kemudian sedu dalam air panas. Anda bisa menambahkan madu agar rasanya tidak terlalu pahit. Minum 2 kali sehari saat pagi dan malam sebelum tidur secara rutin dan teratur.
3. Ajeran (Bidens pilosa L.)

Tanaman Ajeran atau ambong-ambong (Melayu), cinglancingan (Madura), ketul sapi / ketul kebo (Jawa), Hareuga (Sunda), rai raisu (Maluku), dan lain sebagainya. Tanaman ini memiliki daun yang bergerigi di pinggirnya dan menghasilkan bunga berwarna putih-kuning. Biasanya tumbuh liar di pinggir jalan sebagai tanaman semak.
Khasiat: Antiseptik, antipiretik (penurun panas), antiinflamasi, demam, gangguan pencernaan, salesma, wasir, usus buntu, dll.
Kandungan: Phytosterin-B, alkaloid poliina, zat pahit, saponin, zat samak, dan minyak atsiri.
Cara Membuat Ramuan Ajeran: Daun ajeran sebanyak 5 gram (segenggam), jahe secukupnya, dan daun sembung. Remus semua bahan dalam air mendidih. Saring lalu dinginkan. Minum hasil ramuan tersebut sebanyak 2 kali sehari.
4. Akar Wangi / Vetiver (Chrysopogon zizanioides)

Seperti namanya, tanaman akar wangi memiliki akar yang mengeluarkan aroma harum yang khas bahkan telah lama dijadikan sebagai bahan wangi-wangian oleh orang terdahulu. Selain sebagai bahan parfum, akar wangi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Khasiat: Atasi bau mulut, obat luka, mengatasi ketombe, obat demam, bengkak, batu ginjal, encok, menyembuhkan meriang, dll.
Kandungan: Vetiverol , minyak atsiri, asetat vetvenyl, dll.
Cara Membuat Ramuan Akar Wangi: Untuk pengobatan penyakit dalam, akar wangi dapat direbus dalam air lalu diminum secara teratur, sementara untuk pengobatan penyakit luar, bisa dengan dioleskan langsung pada bagian yang diinginkan setelah akar wangi dihaluskan.
5. Alang-alang (Imperata Cylindrica L. Raeusch)

Tanaman alang-alang biasanya tumbuh liar bahkan dianggap gulma oleh para petani di ladang. Meski demikian, alang-alang telah lama diketahui memiliki banyak khasiat sebagai obat tradisional.
Khasiat: Mengobati demam, menurunkan tekanan darah tinggi, sebagai piretik, diuretik (peluruh kencing), dll.
Kandungan: Asam oksalat, fernenol, katekolkampesterol, skopolotin, silindrin, stigmasterol, katekol, isoarborinol, dll.
Cara membuat ramuan tanaman obat Alang-Alang: Caranya sangat mudah cukup merebus akar alang-alang segar yang telah dibersihkan dalam air 2000ml hingga tersisa 1200ml, saring lalu minum airnya sebanyak 3 kali sehari.
6. Andong / Hanjuang (Cordyline fruticosa)

Tanaman andong atau hanjuang tidak hanya digunakan sebagai tanaman hias pekarangan tetapi juga sebagai tanaman obat. Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya berwarna kemerahan terutama saat ditanam di area yang terkena sinar matahari langsung.
Khasiat: Mengobati disentri, radang gusi, wasir, batuk berdarah, memperlancar haid, dll.
Kandungan: Zat besi, timidine, flavonoid, tanin, saponin, kalsium oksalat, polifenol, steroida, polisakarida, antibakteri, antikoagulan, dan antiproliferatif (antikanker).
Cara membuat ramuan tanaman obat andong: Cuci bersih daun andong sebanyak 2-3 lembar. Rebuslah dalam 3 gelas air. Tunggu hingga tersisa setengahnya saja. Saring lalu minum airnya secara teratur.
7. Anggrung (Trema orientalis / Celtis orientalis)

Anggrung atau dikenal juga dengan nama dehong, mangkirai, kuray, dan lain sebagainya. Dalam sebuah studi baru-baru ini menunjukkan tanaman anggrung mampu mengurangi kadar gula darah.
Khasiat: Mengatasi batuk, diare, masuk angin, sakit tenggorokan, asma, bronkitis, gonore, demam kuning, sakit gigi, dan sebagai penangkal keracunan, kanker, mimisan, infeksi saluran kencing, dll.
Kandungan: Falvonoida, saponin, polifenol, dan lain sebagainya
Cara membuat ramuan tanaman obat anggrung: Cuci bersih daun anggur sekitar 8 gram. Rebus selama 20 menit dengan dua gelas air. Kemudian saring, tambahkan dengan madu (optional). Minumlah 2 kali sehari, saat pagi dan malam hari.
8. Tanaman Angsana (Pterocarpus indicus)

Tanaman angsana tidak hanya terkenal sebagai pohon penghasil kayu berkualitas tetapi juga bagian tanamannya bisa digunakan sebagai obat untuk beberapa penyakit. Ciri khas tanaman ini adalah daunnya yang berbentuk bundar mirip telur.
Khasiat: Mengobati penyakit sariawan, batu ginjal, nefritis pada ginjal, diare, usus buntu, sembelit, bisul atau ambeien, diabetes mellitus, luka bakar, sebagai penawar racun, dll
Kandungan: Bunga angsana mengandung phytol esters dan lupeol. Batangnya mengandung arylbenzofuran, formononetin, isoliquiritigenin, dan hydroxyhydratropic acid.
Cara membuat ramuan tanaman obat angsana: Siapkan kulit kayu angsana sebanyak 3 gram. Seduh bersama dengan daun kumis kucing. Bisa diseduh, bisa juga dibuat infus. Minum airnya sekali sehari.
9. Anting-anting (Acalypha australis L.)

Tanaman anting-anting telah sejak lama diketahui mampu mengatasi beberapa macam penyakit. Ciri khas dari tanaman ini adalah letak daunnya yang berseling, tepi bergerigi, dan berbentuk lonjong sampai lanset.
Khasiat: Mengobati dermatitis, eksim, luka koreng, disentri amoeba, diare, batuk, mimisan atau berak berdarah, dan luka luar.
Kandungan: Zat Astringen, asam Karbonat, tanin. kaempfelol.
Cara membuat ramuan tanaman obat Anting-anting: Cuci bersih daun anting-anting sebanyak 20-30 gram. Rebus dalam 4 gelas air. Biarkan hingga tersisa setengahnya. Saring lalu minum airnya secara rutin. Jika pada luka luar, daunnya ditumbuk halus lalu dioleskan pada area yang dikehendaki.
10. Antanan Besar / Whorled Pennywort (Hydrocotyle verticillata)

Antanan besar atau dikenal juga dengan nama pegagan adalah tanaman yang banyak tubuh di daerah yang lembab atau basah seperti di pinggi sawah ataupun di sela-sela batu. Ciri khas pegagan adalah daunnya berbentuk bundar mirip mangkok. Kadang dikonsumsi sebagai lalapan.
Khasiat: Hepatitis, campak, amandel (Tonsilis), demam, bronkhitis, sakit tenggorokan, mata merah, keracunan, wasir, cacingan, batuk darah, lepra, mimisan, ayan, dll.
Kandungan: Gilikosida triterpenoida, Glikosida saponin, hidrocotylin, isothankuniside, madasiatic acid, kalium, thankuniside, carotenoid, centellose, meso inopsitod, dll.
Cara membuat ramuan tanaman obat Antanan Besar:
Siapkan 1 genggam daun pegangan, setengah genggam daun jintan hitam, 5 batang tapak liman, 1 sendok makan madu, dan 200 ml air putih (2 gelas).
Rebus semua bahan (kecuali madu) dalam panci berisi air 200 ml. Saring dan campurkan dengan madu. Minum saat pagi dan sore hari secara teratur.
Bisa juga dihaluskan kemdian dicampur dengan bedak dingin dan diaplikasikan pada wajah sebagai masker.
11. Anyang-anyang (Elaeocarpus grandiflora)

Anyang-anyang / Ki Sambit / Raja Sor / Kemaitan adalah tanaman yang memiliki segudang khasiat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit. Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna putih / merah dan berambut sehingga sering pula dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan.
Khasiat: Peluruh kencing (deuritik), kencing nanah, demam, cacingan, radang atau infeksi kandung kemih, dll.
Kandungan: saponin, elaeokarpid, zat samak, minyak atsiri, dll.
Cara membuat ramuan tanaman obat Anyang-anyang:
Daun anyang-anyang sebanyak 4 gram direbus bersama dengan tanaman obat lainnya seperti temulawak, daun sembung, dan meniran dalam 1 gelas air. Minumlah airnya dua kali sehari secara teratur selama 2 minggu.
12. Asam Jawa (Tamarindus indica)

Asam jawa selain digunakan buahnya untuk menambah citarasa masakan, juga banyak dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa jenis penyakit. Bagian yang paling banyak digunakan adalah daging buahnya, kulit biji (cangkang), dan juga daunnya.
Khasiat: Difteri, disentri, eksim, ambeien, mengobati darah rendah, nyeri haid, demam, sariawan, bisul, batuk kering, rematik, keputihan, alergi, campak, dll.
Kandungan: Asam malat, asam suksinat, asam sitrat, asam tartrat, asam asetat, kalium, prolin, vitamin B3, peptin, serin, lemak dsb.
Cara membuat ramuan tanaman obat asam jawa:
Cara membuat ramuan herbal dari asam jawa dan gula merah cukup lembutkan asam 5 g, kunyit 10 g, temulawak 10 g. Kemudian tambahkn air panas secukupnya dengan tambahan larutan gula merah dan madu. Saring lalu minum ramuan ini.
13. Awar-awar (Ficus Septica Burm. L)

Daun dari tanaman awar-awar banyak digunakan dalam pengobatan berbagai macam penyakit. Nama awar-awar berbeda untuk tiap-tiap daerah, seperti Bar-abar (Madura), Tobotobo (Makassar), Sirih popar (Ambon), Dausalo (Bugis), dll.
Khasiat: Sesak nafas, bisul, asma, penawar racun, kepala pusing, dan sebagai obat pencahar.
Kandungan: Kumarin, flavonoid genistin, kaempferitrin, alkaloid antofin, fenolik, pirimidin, sementara daun dan batang awar-awar mengandung tylocrebin dan alkaloid isotylocrebin.
Cara membuat ramuan tanaman obat awar-awar:
Daun awar-awar yang masih segar secukupnya dan air secukupnya. Dipipis sampai membentuk pasta dan oleskan pada bagian kulit yang terkena sakit.
14. Balsem (Myroxilon balsanum Harms.)

Balsam atau dikenal juga dengan nama Peru Balsam adalah tanaman pohon yang banyak digunakan dalam pengobatan herbal. Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah getah dari daunnya.
Khasiat: Mengobati serak, diare, dan luka luar.
Kandungan: Benzyl-benzoat, benzyl-cinnamate, dan minyak atsiri.
Cara membuat ramuan tanaman obat balsem:
Getah yang terdapat pada daun balsem dioleskan pada bagian yang luka.
15. Bakung (Crinum asiaticum L.)

Bunga bakung termasuk tanaman bunga yang banyak dijumpai di pekarangan rumah dan di pinggir jalan. Di luar negeri, bunga bakung dikenal dengan nama bunga lily. Tidak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat herbal untuk berbagai penyakit.
Khasiat: Mengobati kolestrol, luka (borok), bengkak, muntah, sakit pinggang, rematik, sakit gigi, dll.
Kandungan: Pada umbi, akar, dan bijinya, bunga bakung mengandung senyawa asetilkorin, alkaloid likorin, dan krinin. Sedangkan pada bunganya mengandung tanin, saponin, dan flavonoid.
Cara membuat ramuan tanaman obat bunga Bakung:
Untuk mengobati luka luar, daun tanaman bakung diolesi minyak kelapa lalu dilayukan di atas api. Daun tersebut kemudian ditempelkan pada area yang sakit.
16. Bambu Tali (Asparagus cochinchinensis)

Bambu tali tergolong tanaman merambat dan bercabang banyak. Biasanya banyak ditemui tumbuh di semak belukar atau di sela-sela batu. Bagian yang paling banyak digunakan sebagai bahan pengobata adalah umbinya yang telah dikeringkan.
Khasiat: Mengobati tumor, sakit tenggorokan, kencing manis, TBC, membersihkan paru-paru, dll.
Kandungan: Beta sitosterol, glukosa, fruktosa, saponin, asparagina.
Cara membuat ramuan tanaman obat bambu tali:
Siapkan 20-40 gram umbi bambu tali yang telah dikeringkan, rebus dalam air 600 cc. Tunggu hingga airnya tinggal 200 cc. Air rebusan tersebut diminum 3 kali sehari.
17. Bandotan (Ageratum conyzoides L.)

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Memiliki bunga berwarna putih-ungu dengan bulu-bulu halus berukuran kecil. Bandotan banyak ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan dan biasanya dianggap sebagai gulma padahal bandotan mengandung senyawa yang berfungsi mengobati beberapa macam penayakit.
Tanaman bandotan memiliki banyak sebutan lain seperti dus-bedusan (Madura), babadotan (Sunda), rumput balam (Pontianak), dan wedusan (Jawa).
Khasiat: Mengobati luka, demam, obat tetes mata, sakit perut, bengkak, patah tulang, dll.
Kandungan: alkaloid, kumarin, minyak esensial, sitosterol, dsb.
Cara membuat ramuan tanaman obat Bandotan:
Cuci bersih daun bandotan, haluskan lalu oleskan pada area yang terluka. Untuk penyakit dalam, daunnya direbus dan air rebusan tersebut bisa diminum.
18. Bangle / bengle (Zingiber purpureum)

Bangle adalah tanaman rempah-rempah yang masih berkerabat dekat dengan suku temu-temuan. Selain sebagai bumbu dapur, bangle juga dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional. Ciri khas dari tanaman ini adalah memiliki bunga berbentuk tandan dan daun kelopak yang tersusun seperti sisik berwarna merah menyala.
Khasiat: Mengobati sakit perut, demam, sakit kuning, sakit kepala, cacingan, rematik, melancarkan pencernaan, menurunkan berat badan, mengobati batuk berdahak, masuk angin, begah, dll.
Kandungan: Butadiene, phenylbutanoids, sabinene, terpinen, cassumunarin, pinene, caryophyllene, ocinene, triquinacene, dll.
Cara mengolah ramuan obat bangle:
Sama halnya dengan rempah-rempah lainnya, rimpang bangle juga banyak ditambahlan sebagai campuran jamu tradisional.
19. Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour.)

Tanaman bangun-bangun adalah tanaman yang aslinya berasal dari India dan Afrika Selatan. Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya tebal, tepi bergerigi, dan memiliki aroma harum yang khas.
Bangun-bangun memiliki banyak nama yang berbeda di tiap-tiap daerah seperti torbangun (Batak), daun kambing (Madura), iwak (Bali), cumin (Jawa Tengah).
Kandungan: Apigenin, kalium, luteolin, minyak atsiri, quercetin, salvigenin, genkwanin, karotenoid yang tinggi, dan zat besi.
Khasiat: Mengobati penyakit malaria, mengatasi batu ginjal, kejang, asma, bronchitis, cekukan, tumor, kanker, mencegah efek radikal bebas, memperbanyak ASI, mengobati sakit gigi dll.
Cara membuat ramuan tanaman obat bangun-bangun:
Daun bangun-bangun bisa dikonsumsi langsung sebagai lalapan atau sayuran.
20. Bawang Sabrang (Eleutherine bulbosa)

Bawang sabrang dikenal pula dengan nama bawang dayak. Tanaman ini menghasilkan umbi yang banyak digunakan sebagai bahan pengobatan. Ciri khas dari tanaman ini adalah umbinya tidak berbau, berwarna merah, dan berbentuk bulat telur.
Kandungan: flavonoida, polifenol
Khasiat: Meluruhkan haid, membersihkan darah, mengobati kanker payudara, muntah, hipertensi, luka luar, bisul, sembelit, disentri, dll.
Cara membuat ramuan tanaman obat bawang sebrang:
Umbi bawang sabrang bisa direbus bersama dengan tanaman herbal lainnya seperti kencur atau temugiring. Selain itu, umbinya juga bisa dibakar untuk diambil sarinya.
Jika memerlukan jasa Landscaping, maka bisa hubungi kami:
Telp/ Wa: 0812-9350-888 / (021)2246-2013
Web: www.biosis.co.id
- Jasa Landscaping di Jakarta Utara
- Jasa Landscaping di Jakarta Timur
- Jasa Landscaping di Jakarta Barat
- Jasa Landscaping di Jakarta Selatan
- Jasa Landscaping di Jakarta Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar